DNSCrypt & openSUSE Tumbleweed

Saya bisa dibilang cukup beruntung. Sore atau malam setelah #KerjaDariRumah, saya bisa melakukan beberapa kegiatan yang saya suka. Ngoprek, baca buku, olahraga, video call dengan doi untuk melpas rindu, atau berinteraksi dengan keluarga lebih intens. Tulisan saya tentang #KerjaDariRumah juga bisa dilihat pada tautan sebelumnya Kerja Sarungan.

Salah satu hobi yang saya sebutkan diatas yaitu ngoprek, biasanya yang saya oprek sejauh ini adalah seputar pemrograman atau bermain dengan linux. Yaps, pekerjaan saya juga sejalur dengan minat saya pada bagian ini. Namun, semenjak menggunakan MacBook pada tahun 2017, saya sudah jarang sekali pakai linux openSUSE. Padahal saya sudah cukup lama menggunakan openSUSE sebelumnya.

Akhirnya, saya memutuskan untuk memasang ulang komputer jinjing lama saya dengan openSUSE Tumbleweed. Saya ingin mencoba melawan ketakutan untuk menggunakan distro rolling release karena selalu beranggapan rolling release ini ribet. Tiap hari selalu ada pembaruan, belum lagi apabila diperbarui kompatibilitasnya tidak sesuai.

Diluar dugaan saya, openSUSE Tumbleweed ternyata sangat nyaman digunakan. Dari driver, kompatibilitas software, antarmuka KDE dengan versi terbaru membuat saya tidak bisa lepas dari openSUSE. MacOS memang bagus. Tapi jiwa saya belum terasa afdol jika belum pakai Linux.

Jadi, banyak sekali yang saya lakukan di openSUSE Tumbleweed ini. Salah satunya adalah memasang aplikasi DNSCrypt. Sebelumnya saya juga pernah menuliskan tentang DNSCrypt pada blog openSUSE Indonesia di sini. Sudah cukup lengkap, namun cara instalasinya sudah beda.

Mengenai penjelasannya mungkin bisa dilihat pada tautan tersebut ya :D. Sudah cukup jelas seharusnya hehe.

Jadi, instalasinya ternyata cukup mudah

  • Unduh DNSCrypt versi terbaru pada tautan berikut. Versi yang saya gunakan saat ini adalah 2.0.42. Pilih sesuai Sistem Operasi dan arsitektur Anda. Saya menggunakan dnscrypt-proxy-linux_x86_64-2.0.42.tar.gz.
  • Setelah diunduh, buka terminal -> kemudian jalankan perintah berikut
# Ekstrak DNSCrypt
cd ~/Downloads
tar -zxvf dnscrypt-proxy-linux_x86_64-2.0.42.tar.gz
mv linux-x86_64 dnscrypt-proxy

# Memindahkan DNSCrypt ke folder terpisah
sudo mv dnscrypt-proxy /usr/local/
cd /usr/local/dnscrypt-proxy/
sudo mv example-dnscrypt-proxy.toml dnscrypt-proxy.toml

# Install service DNSCrypt
sudo ./dnscrypt-proxy -service install
sudo systemctl start dnscrypt-proxy

# Jika DNSCrypt ingin dijalankan secara otomatis saat komputer dihidupkan
sudo systemctl enable dnscrypt-proxy

Nah, selesai. Sangat mudah, kan. Untuk menggunakannya Anda harus mengarahkan resolver DNS Anda ke 127.0.0.1 agar bisa menggunakan DNSCrypt. Jika menggunakan KDE Anda bisa mengarahkan pada menu “Configure Network Connections“. Kemudian melakukan restart koneksi wifi/LAN Anda.

Konfigurasi DNSCrypt pada Interface

Anda juga bisa mengecek apakah DNSCrypt berjalan atau tidak pada website https://dnsleaktest.com. Berikut adalah hasil sebelum menggunakan DNSCrypt.

Sebelum dipasang DNSCrypt

DNS nya masih mengarah ke telkom/ISP yang saya gunakan. Sementara itu, berikut apabila Anda sudah menggunakan DNSCrypt.

Setelah menggunakan DNSCrypt

Nah, setelah menggunakan DNSCrypt, DNS akan berubah/disembunyikan. Anda juga bisa melakukan ujicoba dengan mengakses halaman yang diblokir oleh ISP Indonesia/Kominfo seperti reddit.com. Tapi ingat, jangan disalahgunakan, ya! hehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.